Membuat server offline sangat diperlukan, khususnya bagi seorang web developer atau theme designer. Server offline terdiri dari tiga komponen utama, yaitu server itu sendiri, dalam hal ini apache. Lalu yang kedua adalah database, dalam hal ini MySQL, dan yang terakhir PHP.

Apabila Anda hendak membuat server offline, Anda harus menginstall ketiga komponen tersebut ke dalam PC Anda satu per satu. Anda juga dapat melakukannya dengan lebih mudah menggunakan WAMP. WAMP merupakan singkatan dari Windows, Apache, MySQL, PHP, ketika Anda menginstall WAMP, maka ketiga komponen tersebut secara otomatis terinstall pada PC Windows Anda.

Server offline merupakan server yang terinstall pada PC, dan hanya bisa diakses dari PC itu juga. Anda bisa mengaksesnya pada browser dengan alamat http://localhost/ atau http://127.0.0.1/, jika WAMP sudah terinstall pada PC Anda, maka tampilannya akan berubah menjadi WAMP. Sedangkan file-file server, semuanya tersimpam pada direktori c:\wamp\www. Sebagai contoh, ketika Anda hendak melakukan instalasi wordpress ke server offline, maka seluruh file wordpress harus Anda simpan pada direktori tersebut. Selain itu, Anda juga harus membuat database terlebih dahulu di php MyAdmin. Ketika Anda jalankan wordpress untuk pertama kalinya, barulah Anda isi nama database, password SQL (default password: root), dsb.

Server offline sebaiknya Anda kuasai terlebih dahulu sebelum Anda mengoperasikan server online menggunakan cPanel. Sebab cara kerja server online hampir sama dengan server offline, bedanya hanya terletak pada cara pengoperasian file saja. Pada server offline, Anda dapat dengan mudah memasukkan file ke server hanya dengan copy paste. Sedangkan pada server online, Anda bisa memasukkan file dari client ke server menggunakan bantuan FTP, saya rasa selebihnya sama.

File installer WAMP bisa Anda dapatkan secara gratis, jika Anda belum punya langsung saja download WAMP.